Diam Diam Suka

  Judul diatas tidak ada sangkutpautnya dengan sinetron yang tayang setiap hari di SCTV, yang tayang setelah sinetron Abg Jadi Manten dan sebelum sinetron Gangteng-Ganteng Kudisan Serigala. Gue berani sumpah tulisan gue yang ini gak ada hubungannya dengan sinetron yang identik dengan kata pinky swear kitty swear banana chery strobery swear atau mungkin McKenzie Huha... McKenzie Huha atau OMG Hellow.
   Saat itu aku sedang duduk santai didepan ruang sekretariat paskibra. Kebentulan ruangan itu dekat dengan gerbang keluar-masuk masuk-keluar sekolah, jadi kita bisa melihat siapa saja yang masuk dan keluar sekolah saat kita berada disitu. Tepat pukul 16.00 sekelompok adik-adik kelas berjalan melewati ruangan itu dengan kepala yang menunduk kebawah, kecuali dia. Dia melihat kearahku.
   Aku yang sedang menulis, langsung mengalihkan pandanganku dari buku yang berada didepanku ke arahnya. Tapi dimenarik kembali pandangannya. Mataku terus mengamatinya sampai sosoknya menghilang saat dia mulai berjalan ke parkiran. Ya sudalah~
  Keesokan harinya kami mengumpulkan siswa-siswi kelas 1 yang ingin ikut bergabung di ekskul paskibra. Semua siswa kelas 1 yang tertarik dengan paskib akhirnya berkumpul. Lumayan banyak tapi kami hanya butuh 30 orang. 2hari kemudian akan ada tes wawancara dan gerak jalan.
   Tiba saat tes wawancara, didalam ruangan ada 10 anggota paskibra yang akan mewawancarai calon anggota. Dia pun masuk keruangan, pandanganku langsung tertuju padanya. Dia kemudian berjalan kearahku, kurang lebih 4 langkah lagi dia akan meraih kursi yang ada didepanku. Sayangnya diberbelok ke arah temanku yang kebetulan duduk bersebelahan denganku. Kenapa dia tidak duduk di depanku? Takut ? Padahal gue bukan vampir, gue itu serigala yang selalu melindungi darah suci. Ya sudalah~
   Entah kenapa setelah serangkaian tes selesai, aku masih teringat raut wajahnya. Suka? Diam diam suka ? OMG Hellow gue suka dengan junior gue ? Maybe. Bahkan ketika teman-teman sibuk mengakumulasi nilai tes, aku juga sibuk mencari formulir anak itu. Saat itu aku tahu kalau ternyata namanya Yolan-da Nultazam.
  Malamnya, tiba-tiba ada yang promote pin bbm Nultazam. Kumantapkan jemariku untuk meng-invite. Beberapa menit kemudian namanya muncul di Recent Update " Nultazam♚ sekarang menjadi kontak "
  Tiba hari yang paling mengemparkan untuk para calon anggota. 30 nama yang terbaik akan tertera di papan pengumuman, kebetulan aku yang akan menempelkan kertas itu. Jadi terlebih dahulu aku mencari namanya, 10 nama sudah lewat dan ternyata namanya ada diurutan 17. Lumayan, dulu gue ada di urutan 31. Fix gue lulus cadangan, tapi beruntung ada salah satu teman yang tidak mendaftar ulang. Jadi gue mengisi tempat yang kosong itu. Siswa yang dinyatakan lulus diminta untuk berkumpul dan kemudian melakukan pendaftaran ulang.
  30 peserta yang telah dinyatakan lulus telah berkumpul. Setelah dihitung-hitung ternyata yang ada didalam ruangan hanya 29. 1 orang tidak hadir, dan ternyata Nultazam tidak ada.
  " Nultazam mana? " tanyaku kepada semua calon anggota
Salah satu temannya pun angkat bicara, " Tadinya dia ada kak, tapi dijemput pulang karena mamanya masuk rumah sakit "
Aturannya siapapun yang tidak mendaftar ulang, akan digantikan dengan teman yang lainnya.
  Tanpa sadar aku mengetik " Woy dimanalu ? Hey kamu " dan mengrimnya kesalah satu kontak bbm yang tidaklain dan tidakbukan adalah dia. Tapi sayangnya Undlv, satu jam sudah kami memberi pengarahan. Aku yang berdiri di depan pintu, seraya menunggu handphone ini bergetar Waiting for the phone to ring. Tapi tak kunkunjung bereaksi. Tiba-tiba terdengar seseorang yang memanggilku dari belakang, " Kak " ujarnya
  " Iya adapa? " ujarku sambil berbalik badan ternyata dia orang yang dari tadi kucari
  " Masih bisa masuk kak? " Dia memandangku dengan mata yang penuh harapan
  " Ohiya dek. Silahkan "
  " Makasih kak " dia tersenyum seolah-olah tidak tau harus berbuat apa lagi. Saat itu aku yakin kalau aku benar-benar menyukainya.
Awalku melihat kuyakin ini bukanlah yang biasa mengagumkan melemahkan aku melihat tatap matanya. Garis tangan waktu berhenti apabila aku memandangnya mengagumkan melemahkan aku melihat tatap matanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar