Sampai Kapan?

   Menunggu? Itulah itu wujud dari perasaanku yang hingga saat ini masih ingin ku pendam sendiri. Aku tahu ini tidak adil, aku seharusnya membagi perasaan ini kepadamu tapi apa yang bisa kulakukan? Tidak kah kau sadar dengan bahasa tubuhku, kalau aku begitu mencintaimu. Tapi aku hanya bisa menunggu hingga kau bisa mengerti dan bisa memahami apa yang kurasakan selama ini. Aku juga tahu kalau tidak ada cinta yang tidak diungkapkan. Kecuali oleh orang yang telalu mencintai dirinya sendiri, kata Zafran dalam film 5cm.

   Mungkin kau takkan pernah mengerti perasaan ini, bahkan miliyaran kosakata tak mampu membahasakannya. Perasaan bukanlah sebuah lagu yang nadanya bisa di aransemen sesuai dengan keinginan kita. Tapi perasaan adalah......apakah kau tahu hal itu? Tentu tidak. Kau tidak memedulikanku sedalam aku memedulikanmu. Dan kini tatap mataku adakah endapan cintamu untuk ku lebur?

   Bisakah kau bayangkan rasanya jadi orang yang setiap hari terluka, hanya karena ia tak tahu bagaimana perasaan orang yang dia cintai ? Kata kak dwita. Entah hal apa lagi yang harus kulakukan agar aku bisa menyetuh hati mu.

   Semoga kau mengerti kenapa hingga saat ini, kenapa hingga detik ini aku masih ada disini? Itu karena kau selalu membuatkan penasaran akan akhir dari perasaan ini. Salahkah jika aku yakin kalau pada akhirnya nanti kau bisa mengerti kalau hanya aku yang selalu ada, kalau hanya aku yang sangat tulus padamu. Jangan paksa aku pergi dan melupakan, karena aku tidak ingin kau kecewa saat dimana kau butuh seseorang dan aku sudah tidak ada. Satu hal yang harus kau tahu, cinta selalu ada di saat cinta membutuhkan cinta.

   Sampai kapan kau mempersiapkan ruang untuk ku? Apakah kau masih tidak yakin? Baiklah aku akan selalu menunggu ruang itu, ruang yang memang kau siapkan hanya untukku.