Untuk Ibu

Bu, aku merasa belakangan ini kita jarang bertemu. Runtinitas perkuliahan benar-benar menyita waktuku. Selalu pulang ke rumah larut malam, di saat kau telah terlelap.

Hingga di pagi harinya kau bertanya, " Semalam darimana saja ? ". Aku tahu ada kerinduan dan kecemasan ditanyamu.

Bu, aku pulang larut bukan untuk menghabisakan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna dengan teman-temanku. Percayalah, aku sudah bisa membedakan mana yang benar dan salah.

Bu, aku tidak mengerti mengapa kita selalu tak sepaham. Entah kecemasanmu yang salah ku artikan atau perbuatanku yang salah kau artikan.

Bu, tidak semua yang kau pikir benar, itu benar. Karena setiap orang punya pemikiran yang beda. Meskipun aku anakmu, tidak semerta-merta darah yang sama membuat pemikiran kita sama.

Bu, aku bukan lagi anak kecil yang harus dituntun saat ingin berjalan. Aku sudah bisa jalan sendiri, kau hanya perlu mengawasi dan melihatku, tak perlu susah payah menuntunku.

Bu, tegur aku saat aku salah jalan dan tunjukkan jalan yang benar. Tanpa perlu menuntunku kesana, bair aku sendiri yang berjalan kesana.

Bu, aku hanya bisa menjadi pendosa, sementara kau terus menjadi pendoa. Aku sibuk dengan ke-akuan-ku, sementara kau sibuk merindukanku dan menungguku.

Bu, kau adalah rumah. Tempat yang paling indah. Sejauh apapun kita, hatiku tetap disebelahmu.

Bu, apa artinya pergi jika kau tak menjadi tempatku pulang? Apa artinya sakit jika kau tak menjadi malaikat penyembuh? Dan apa artinya aku jika tak mampu lagi membuatmu tersenyum?

Bu, kau selalu membanggankanku, sementara aku belum bisa membuatmu bangga. Kau selalu membahagiahkanku, sementara aku belum bisa membuatmu bahagia. Tapi aku janji.

Bu, maaf untuk segalanya. Selamat hari ibu, berbahagiahlah agar aku dapat melihat senyummu setiap aku pulang kerumah.

Bu, aku menyayangimu.

Tertanda anakmu, Eko Wardana Saputra.

#jurnal366 kawan fiersabesarimks

Puncak Mahameru

Kalimati 2700 Mdpl, 17.32 WIB

   Sekitar berjalan kurang lebih 3 sampai 4 atau mungkin 5 jam dari Ranu Kumbolo, setelah melewati Oro-oro Ombo, Cemoro Kandang, dan Jambangan. Akhirnya sampai juga di Kalimati dalam keadaan langit yang setengah gelap. Kabut-kabut tipis mulai membatasi jarak pandang.

   " Oji buka matras " Kak Heriyadi

   Spontan setelah matras tergelar lebar saya langsung membuang Carrier ke atasnya.

   " Berat na Carrier ta kak. Apa mami isina deddeh. Nanti pulang saya pa gendong Carrier ku sampai Ranupani " protesku

   " Siapakah mau tadi pattukar Carrier ? " ungkap Kak Heriyadi
  
Saya diam....

   " Wel ayomi pi cari tempat eh " ungkap Kak Geon

---------------------------------------------------------------
Wel   : nama panggilan Kak Heriyadi
Geon : nama panggilan Kak Gunawan
---------------------------------------------------------------
  
   " Oji, Eko pergiko ambil air dek " ungkap Kak Nurli

   " Dimana mata air kak ? " tanya Oji

   " Ikutimi saja ini jalan setapak, nanti sebelum masuk hutan ke kiri ko. Turun ke bawah itu mata airnya. Bertanya mko saja sama pendaki lain " jelas Kak Wel

   " Atau sebentarpi kak. Berdiripi tenda, amanpi barang-barang dalam tenda. Baru pergika sama eko ambil air. Masa tawwa sendiri kak nurli jagai barang disini " ungkap Oji

   " Kau mami atur ki paeng "

SKIP

   Waktu itu di Kalimati sangat ramai, banyak tenda tenda. Bahkan mungkin lebih ramai dari Jambore, apalagi jika hanya dibandingkan dengan Perkemahan Akbar Tahunan SMAK Makassar.
   Suara canda tawa terdengar dimana-mana, apalagi lagu Dewa 19 yang berjudul Mahameru. Hampir dari semua tenda terdengar lagu seperti itu.

   " Wel mana musik mu ? " tanya Kak Nurli yang sedang ber-prepare memasak

   " Lowbat ki, tunggumi sementara di charge "
   " Eko oji , kapanko mau ambil air ? " timpal kak Wel

   " Mau mini kak " jawabku

   Malam itu di Kalimati sangat dingin, bukan dingin lagi tapi sangat dingin, seperti menyuruh kita memakai jaket polar yang tebal. Saking dinginnya, saat kita bicara akan keluar uap dari mulut kita.

   Setelah memakai baju 3 lapis dan jaket di lapisan paling luar. Saya pun keluar dari dalam tenda. Dan wah ternyata masih dingin :(

   " Oji ayo mi " ajakku

   " Tidak kau pakai jaket angkatan ? Sini saya pake dule "

   " Ambil mi di tas ku. Ambil ko juga senter "

  Bahkan setelah oji memakai 2 lapis jaket, dia terkadang masih kedinginan dan sering memeluk dirinya sendiri.

" memeluk diri sendiri " hiks :(

   " Berapa botol di isi air kak ? " tanya Oji

   " 5 mo. 2 botol di pakai minum sebentar habis makan, 3 botol di pake summit " jelas Kak Wel

   " Cepat ko nah, nanti kah sampe ko disini habismi makanan "

   " Deh kodong "

   " Ndapapa ji kak. Yang jelas nda habis ji sossis " ungkap ku

SKIP

   Setelah berjalan mungkin 10 atau 15 menit.

   " Yakin ko ini mau ke bawa ambil air yang tempatnya belum ditau masih mau lagj dicari , belum lagi dinginna kamma-kammanne "

   " Tidak iya, sunyinya pode. Ndadami pergi ambil air kapang. Mauna tadi sore ki memang "

   " Fix mi beli mki saja air. Ayo mi kembali ada tadi penjual di belakang kulihat "

   Setelah berdiskusi dan berfikir baik-baik akhirnya kami balik arah, memilih untuk membeli air sahaja.

   " Oji bakar bakar dulu "

   " Iyotawwa , pantasan kurasa ini kenapa ada beda "

Saat itulah muncul istilah " Asap Semeru "

Penjual Air

Kalau tidak mengerti bahasa Jawa langsung scrool ke bawah aja.

" Banyune sak botol piroan? " tanyaku
" Sing siji setengah liter mas "
" Maksudne ragane mas "
" 10 ewu sak botol "
" Mau sore ono sing dodol 5 ewu " ungkapku
" Nek sore pancen 5 ewu, nek bengi uis 10 ewu. Adoh mas jupute neng ngisor ono wektu telung puluh menit. Durung antrine, durung ademe " jelas si penjual
" Emange adoh ya mas mripat banyune ? " Oji pun angkat bicara
" Iyo adoh neng ngisor kana "
" Hm yo wes mas..rak njuputk banyu e disek " ungkap oji

Subtitle Indonesia:

" Air nya sebotol berapa ? "
" 1.5 liter "
" Harganya mas, maksudnya "
" 10ribu sebotol "
" Tadi sore ada yang jual 5ribu "
" Kalau sore emang 5rb, kalau malam udah 10rb. Jauh mas ngambilnya di bawah, ada mungkin 30menit. Belum antrinya belum dinginnya "
" Emang jauh ya mas mata air nya "
" Iya jauh dibawah sana "
" Hm yaudah mas, mau coba ambil air aja dulu "

   Se-kreati-kreatifnya penjual di pasar memasang harga. Lebih kretif penjual di gunung. Harga air di sore hari dan di malam hari, naik 100 %. Seresa ingin berkata kasar :(

   " Jawayya di "

   " Lamate kabeh "

   " Jadi ke bawah kini ambil air ? " tanya Oji

   " Hantam mi deh "

10menit kemudian

   " Beh oji tambah dingin siala "

   " Beli air mki saja deh. Masih jauh pini ke bawah "

   " Beli mki pade deh. Uangku di tas, itupun 10rb mami uang tunai ku "

   " Saya 20rb mami disini. Beli mki saja dulu 2 botol "

   " Ayomi pade "

   Dengan sangat hina , kami kembali ke penjual air tadi. Dan membeli 2 botol airnya.

   " Blamma ketawa-ketawai penjualna " ungkap Oji

   " na bilang dalam hatina itu, ujung-ujung na beli tong jko lamate "

   " Apa mini dibilang di kak Wel ? "
   " Bilang mki saja, deh jauh sekali mata airnya kak baru ndada orang kuliat ke bawah. Andaikan di tau ji tempatna terus jki kesana kak tapi ini nda di tau ki kak nantikah tersesat ka sipa' dua. Baru dingin sekali juga beh. Jadi beli ma saja air " tanpa sadar Oji menjawab sendiri pertanyaannya

   " Kau mo pade bicara "

Kalimati, 19.47 WIB

   Kak Wel dan Kak Nurli sedang asik berdua menyiapkan santap malam layaknya sepasang kekasih yang sedang di mabuk asmara. Padahal memang....
   Sementara kak Geon sendiri sedang sibuk menjadi obat nyamuk bakar .

   " Kak nda ambil ki air. Beli ki ini " ungkapku sambil memperlihatkan kedua botol air

   " Iye kak jauh sekali mata airnya bela baru ndada orang kuliat ke bawah. Andaikan di tau ji tempatna terus jki kesana kak tapi ini nda di tau ki kak nantikah tersesat ja sipa' dua. Baru dingin sekali juga beh, antri juga bede dibawah. Jadi beli ma saja air " timpal Oji

   " Banyak sekali kau memang alasannu oji " ujar Kak Geon

   " Deh tojenga kodong ini kak. Dingin sekali "

   " Berapa itu harganya 1botol ? " tanya kak Wel

   " 10rb kak "

   " Kenapa mahal ki na tadi sore 5rb " protes Kak Nurli

   " Iye kak na bilang penjual na kalau malam 10rb, sore 5rb "

   " Cocok mi memang. Na bilang temanku juga 10rb harga na itu air. Memang iya na bilang juga kalau habis air mu di Kalimati belimi saja, ka susahki mata air di Kalimati. Tapi moja tes ini anakanak berdua " ungkap Kak Wel

   " Deh dipakamma ta oji "

   " Pergi mko lagi pade beli air 3botol baru makan ki. Jadimi santap malam "

   " Tundulu oji ambilka tas kecil ku "

SKIP

SKIP

   Dan setelah masalah per-air-an selesai, waktunya untuk menikmati indomie Soto, telur goreng, sossis goreng, abon, dan tentunya nasi setengah jadi. Maka nikmat mana lagi yang kau dustakan ?

Kalimati, 20.50

   Setelah makan malam, dan semua perlengkapan untuk Summit Attack siap. Saatnya untuk tidur. 2 jam mungkin cukup untuk mengisi kembali tenaga yang telah didonorkan mulai dari Ranu Kumbolo hingga Kalimati. Tutup tenda, matikan musik, pasang Alarm, tarik Sleeping Bag.

   Berharap-harap cemas, dan banyak rindunya......

   Berharap cuaca baik, tidak hujan abu. Tidak hujan tumming, dan tentunya bisa bangun jam 11.

   " We ada ji pasang alarm ? " cetus Kak Wel di tengah keheningan tenda

   " Sudahmi kak, semoga mami di dengar ji " jawabku

   " Mantap "

Selamat malam, selamat menabung tenaga....

SKIP

SKIP

SKIP

   Cahaya mulai masuk menembus tenda. Fikirku itu adalah cahaya senter ataupun headlamp para pendaki. Dan ternyata itu adalah cahaya matahari. Ternyata sudah pagi.........

   Dan tepatnya pukul 07.31 WIB . Kami terbangun dengan banyak kecemasan, dan banyak rindu.

Bersambung.........

Uranium Scout 2

Kesiswaan, Surat Peringatan Pertama

   ".... janganko bermasalah sama guru. Pokoknya jammko saja bikin masalah yang bisa kasi masuk namamu di kesiswaan......." Kak Eko

   "....... janganko bermasalah sama guru. Pokoknya jammko saja bikin masalah yang bisa kasi masuk namamu di kesiswaan....."

   ".... janganko bermasalah sama guru. Pokoknya jammko saja bikin masalah yang bisa kasi masuk namamu di kesiswaan......"

Hanya kata-kata itu yang memenuhi telinga dan fikiranku.

   " TIDAK JADI DEWAN MA INI " gumamku dalam hati

  " Dua tahun kedepan kak Ibe mi yang kasi bunyi sirine kalau perkemahan "

Harapan, mimpi, keinginan, dan angan yang selalu ku usahakan. Akhirnya semua sirna. Terima kasih Jum'at Barokah :')

---------------------------------------
Ibrahim Adhary Madjid
PING!!!

                                Eko Wardana Saputra
                                Piuuuu
                                Knpsko?

Ibrahim Adhary Madjid
Dapatka SP 1 kak :'(

                                Eko Wardana Saputra
                                Iyokah? Terlibatko jg?

Ibrahim Adhary Madjid
Iye kak. Ada juga namaku
Disebutmi nanti namaku hari senin kak. Scorsing 3 hari poeng

                                Eko Wardana Saputra
                                Bisabisamu sumplek

Ibrahim Adhary Madjid
Maumi di apa kak. Disuruh ja juga
---------------------------------------

8 Desember 2014
Pelepasan Pengurus Persama Periode 2013-2014 & Pelantikan Pengurus Persama Periode 2014-2015, serta Pelepasan Dewan Ambalan Uranium Masa Bakti 2013-2014 & Pelantikan Dewan Ambalan Uranium Masa Bakti 2014-2015

" Pelepasan Dewan Ambalan Uranium Masa Bakti 2013-2014 " ungkap Protokol

   " Putra Putri..Pratian !! " Kak Dimas dengan lantang
   " SIAP " satu suara dengan nada yang sama dari 19 Dewan lainnya merangkak keluar dari parkiran guru
   " Langkah tegap majuuuuuuuu...jalan " teriak Kak Dimas
   " URANIUM " satu suara dari 20 orang yang berbeda

Hujan?? Show must go on

   Suasana haru makin bertambah saat hujan menjatuhi sekolah saat itu. Hujan datang menghampiri 20orang yang saat itu berdiri di depan peserta upacara dan Mabigus. Semua peserta upacara meninggalkan lapangan upacara dan berteduh. Tapi mereka berduapuluh tetap berdiri diam disana merasakan tetes hujan yang memhampiri mereka.

SKIP

   " Jalan ditempat...gerak "
   " Langkah tegap majuuuuuu....jalan " Kak Dimas dengan lantangnya

SKIP

   " Istirahat ditempaaaat....gerak "
   " URANIUM "

Semua peserta upacara bertepuk tangan.

" Pelantikan Dewan Ambalan Uranium Masa Bakti 2014-2015 "

   " Langkaaaah tegap majuuuuuuu...jalan " Kak Nanang dengan sigapnya

Meskipun hujan masih mengguyur sekolah, tapi semangat tidak berkurang sedikitpun. Siapa tidak semangat mau dilantik jadi Dewan ? Hahaha

SKIP

Bina Akrab

    Semua peserta memberikan selamat kepada pengurus baru, dan juga memberikan sebuah rasa terima kasi kepada pengurus yang telah selesai mempertanggung jawabkan tanggung jawabnya.

   " Kak Appi ji "
   " Ibe ji Dewan 49 tahun depan "
*senyumja*

Deh :')

   " Kak Farid "
   " Oioi ibe "

   " Kak Dimass "
   " Bantarako nah kau "
HAHAHAHA

   " Kak Tri ji "
   " Ibee "

   " Kak Eko ji saya "
   " Ibe " kemudian pelukan, tapi nda mesra ji
Ibe menangis, saya juga :(
   " Kenapana menangis ko? "
   " Menangis tonji juga kak "
   " Bukan nangis ini. Teharu "
   " Dewan ko nah "
   " Kalau masih bisa ji "
   " Masih bisa ji "
   " Amin kak doakn mami "

SKIP

   " Kak Nanang ji "
   " Inimi calon sangker "
------------------------------------
   " Kak eko foto ki dule "

   " Di tas ku kak. Hp ta mo pake "

   " Ndada juga hp ku,  di sanggar ki "

   " Kakael foto dule sama ibe, pake tab mu " ujar Kak Eko

   " ohiye kak " ungkap Kak Laily

   " Deh setara mki ini kak. Sama sama ki bantara " ujarku

   " Yoyoy. Ndadami apa-apaku "

*pasangmukagantengmaksimal*

*difoto*

   " Sudahmi kak " ungkap Kak Laily

   " Save mi saja disitu. Sapa tau nanti rindu ko "

   " ideh kak haha "

   " Kirim nanti di line "

   " Oke kak "
-------------------------------------

   " We ibee " panggil Kak Farid

   " Iye kak ? "

   " Simpan mini kalung sama roda Dewan ku. Sapa tau nanti kau butuh kan " ungkap Kak Farid sambil memberi kalung dan roda Dewan nya

   " Deh kak terima kasih kak "

   " Yoyoy. Bagus tongi nanti kalau 2 pasang bgituan mu toh "

Iyaaa, dua pasang :')

   " Punyamu itu farid ? " tanya Kak Eko

   " Iyo "

   " Pakai dulu ibe " ujar Kak Eko sambil mengalungkan kalung Dewan Kak Farid

  " Pasmi " Kak Farid

  " Haha iye kak "

   Sementara Kak Eko memberikan semua perlengkapan Pramuka-nya kepada Alfin. Mulai dari Kalung Dewan, Roda Dewan, Papan Bantara, Tali Kur, Baret, Setangan Leher, Cincin Kacu, bahkan Papan Namanya.

Terima Kasih Dewan 47. Kalian memang luar biasa.
-------------------------------------

Tes Sangker

   Sama sekali tidak ada niat untuk ikut tes sangker, mengingat SP 1 kemarin. Tapi Alfin selalu ada mendorong saya dari samping.....eh belakang. Dan karena dorongan, tarikan dan paksaan Alfin. Akhirnya saya juga ikut mendaftar sangker.

   " Ayo ambil formulir sangker ibe " ajak Alfin

   " Ai tidak ji saya deh. Susahka jadi saya ca "

   " Apanya susah na di tes jki dulu. Kalau bagus ya jadi ji "

   " Sp ku cika "

   " Deh lamana mitu SP mu sapa tau dilupa mi. Ikut mko saja, cari cari ilmu " Alfin maksa

   " Bisanya itu dilupa. Ndadami harapanku saya "

   " Belum kau coba, buat meko kesimpulan sendiri "

   " Ayomi ke sanggar " Alfin mendorong

   " Kalau nda jadi ka ? "

   " Kalau nda jadi sangker, kan jadi pinsa toh. Baru ikut tes Dewan. Banyak jalan menuju Dewan "

SKIP

SKIP

   " Ayomi pade " Luluh ma dipakamma Alfin

*jalan-bergandengan-ke-sanggar*

SKIP

  Tes tertulis sih, masih lancar. Karena hanya tentang Kimia-kimia dasar, masih bisa menjawab. Yang kacau pada saat tes praktek nya :') dan ternyata memang gagal untuk jadi sangker.
----------------------------------
" Kalau nda jadi sangker, kan jadi pinsa toh. Baru ikut tes Dewan. Banyak jalan menuju Dewan " Kata Alfin di awal
----------------------------------
   " Kakak sangker " ungkapku

Alfin hanya tersenyum

   " Banyak jalan menuju Dewan, Alfin " mencoba tegar

   " Bah cika. Buktikan di perkemahan ibe " ujar Alfin

   " Disitumi diliat nanti siapa paling kassa " ungkapku

Tes Dewan Tertulis

   Masih adakah harapan untuk orang yang berkasus :')

Setelah kegagalan di tes sangker kemarin, nyali ini semakin menciut untuk ikut tes Dewan. Bukannya, tidak percaya diri atau pesimis. Tapi, tahu diri :')

   " Ibe mauko ikut tes Dewan ? " tanya Fahri

   " Ndatau mini. Setengah ka, kemarin saja gagal ki cika "

   " Iyoiya kufikir tonji. Tapi saya mauja coba lagi " ungkap Fahri

Besoknya~

   " Wattuna mi Ibe " ujar Alfin

   " Stangayaa kurasa "

   " Mauko jadi Dewan tidak ? "

   " Mauka iya. Tapi deh kayak tertutup mi jalan ku "

   " Nda semua tertutup. Pasti ada pintu yang terbuka, lewat situ mki "

   " Ine pintu kelas ta terbuka "

   " Lewat situ mki pade ke sanggar kasi masuk cv "

   " Tes sangker saja kemarin gagal ma "

   " Beda tes sangker, beda tes Dewan. Kegagalan kemarin, bisa jadi keberhasilan hari ini "

   " Iyo peng. Di coba tidak masalah "
   " Sama ja peklo mau berjuang " timpalku
--------------
" Ibe sudah mko kumpul cv ? " Kak Taufik
" Belumpi kak "
" Nda mau jko jadi Dewan ? "
" Mauja kak. Baru mau buat ini "

" Sudahmi mu kumpul cv mu, be? " Kak Melisa
" Baruka mau bawa ke sanggar sebentar kak "
" Oke "

" Sudahko kumpul cv mu, be ? " Kak Ambo
" Iye kak sudah mi "
-----------------

   Hampir semua Dewan , bertanya seperti. Dan itu semua memberikan semangat tersendiri, semacam kode dan semacam dorongan.

   " Usaha mami ini " ujar Fahri
   " Yoyoy coy "
   " Pasti bisalah " ungkap Alfin
-------------------------------
Via BBM

" PING!!! "
sedang menulis pesan....
" Piuuu? "
" Kak eko apapa itu tes tertulisnya tes Dewan ? "
" Tes dewan mko kah? Kapan ? "
" Besok mi kak "
sedang menulis pesan.....
" Banyak banyak itu nomorna ibe. Pelajari mko semua sandi, sejarahsejarah, lambanglambang, pokonya semua materi yang sudah ko di ajarkan "
" Kalau misalkan nda di isi semua kak ? "
sedang menulis pesan....
" Ka tidak ada memang yang bisa kasi selesai itu soal. Banyak soalna bru panjang jawabanna. Isi saja semampumu dengan sebenar-benarnya "
" Setengah-setengah ka kurasa ikut kak "

" KALAU SETENGAH - SETENGAHKO MUNDUR MKO "

" Deh kak "
" Mauko jadi Dewan tidak ? "
" Mauiya kak "
" Masih adaji harapanku kirakira kak ? Kesiswaan ka kodong "
" Iga juga dulu masuk ji kesiswaan, garagara berkelahi toh. Na jadi Dewan tonji "
" Iye kah kak ? "
" Iyo. Makanya usaha mko saja, sapatau bisa ji "
" hm iye kak semangat ma lagi "
" Yoi semangatko anak muda "
" Doakan mami kak nah "
" Pasti "
" Makasih kanda "
---------------------

Ruang Kelas 1C, Tes Tertulis

   12 pemuda mulai melakukan aksinya.
Alfin
Malik
Peklo ( Fahri )
Fajrin
Jabal
Carman
Aryan
Naldy
Parlo ( Henri Ahmad )
Cappang
Dan saya

   Setelah soal dibagikan, jemari ini tidak berhenti menulis. Kecanga kerja soal. Tapi semua berubah ketika Kak Nanang angkat bicara

   " Nda ada itu calon Dewan dan Dewan yang pernah pajak-pajak " Kak Nanang

   Spontan berhenti menulis, tunduk diam terpaku. Jadi pusat perhatian di kelas.

   " Bukan untuk menjatuhkan itu ibe, tapi untuk kasi semangat ko " bisik Alfin dengan suara pelan

" Nda ada itu calon Dewan dan Dewan yang pernah pajak-pajak " Deh :'
------------------------------
   Kayak mauka langsung berdiri baru dari keluar kelas. Tapi....

" Kalau setengah-setengahko, mundur mko "

" Nda ada itu calon Dewan dan Dewan yang pernah pajak-pajak "

" Nda ada itu calon Dewan dan Dewan yang pernah pajak-pajak "

" Kalau setengah-setenaghko, mundur mko "

" Kalau setengah-setengahko, mundur mko "
--------------------------------
  
   " Kalau setengah-setengahko, mundur mko ibe " gumamku dalam hati

Ambil pulpen. Lanjut. Lupakan, abaikan semua hal yang membuat mu jatuh.

SKIP

Tes tertulis selesai. Selanjutnya , perkemahan akbar dan tes praktek dan wawancara

Uranium Solidarity Camp
Sangga 11 Putra, It's time to face our scout

   Ternyata jadi Pinsa tidak se-simple jadi Wapinsa. Apa-apa pinsa mi seng kenna, sangeng pinsa mami. Baru duduk sebentar di tenda adami panggilan, baru mau masuk sendok di dalam mulut, ada mi seng panggilan. Tapi disitu mi seninya :')

   " Bantuka nah semua, supaya bisaki jadi sangga jago. Kelas 1 kalau perlu setiap kotor sangga bersihkan ki. Pokoknya harus bersih terus sangga ta. Kalaupun nda bisaki jadi si jago, yang penting tidak si manis ki. Bantuka juga supaya bisa bawa obor. Makanya rajin-rajin ko semua "

   " Siap kak "
   " Okemi kak "
   " Iye kak "
   " Siap pinsaku "

SKIP

   " Sangga 11 Putra. Pratian " ujarku dengan lantang
   " Siap "
   " Pratian "
   " Siap "
   " Britung...mulai "

   " Ulang ibe " Kak Ahnaf
   " Ohiye kak"

   " Pratian "
   " Siap "
   " Pratian "
   " Siap "
   " Luruskan!!! "
    *setengah-lancang-kanan*
   " Lurus "
   " Kepada Kakak Dewan "

   " Ulang. Berhitung dulu " tegur Kak Ahnaf
   " Astaga iye kak "

   " " Pratian "
   " Siap "
   " Pratian "
   " Siap "
   " Luruskan!!! "
    *setengah-lancang-kanan*
   " Lurus "
   " Berhitung...mulai...1 "
   " 2 3 4 5 6 7 8 9..siap cukup "
   " Kepada Kakak Dewan. Hormat..gerak "
    *hormat*
   " Tegagh..gerak "
   " Lapor kami dari sangga 11 putra beranggotakan 11orang. Siap diperiksa tendanya oleh kakak Dewan "

   " Oke pinsa ikut "

SKIP

   " Oke lapor ibe "

   " Pratiaan "
   " Siap "
   " Pratian "
   " Siap "
   " Luruskan!!!! "
   " Lurus "
   " Tugas selesai, laporan selesai. Kepadaah Kakak Dewan. Hormat..gerak "
   " Tegagh...gerak "

  " Tahun depak kak Ibe mi periksa tendaku "
  " Amin dek. Bantu mami ini di perkemahan. Dan doakan yang terbaik "
  " Siap kanda "

SKIP

Perkemahan Hari ke 3, Senja

   " Kapan itu pengumuman Pinsa pembawa obor kak ? "

   " Biasanya sore-sore. Jam jam segini mi "

   " Jadi jki kira-kira kak ? "

   " Insha Allah "

" Bagi Pinsa yang namanya disebut, diharap merapat ke tenda informasi...."

   " Yah ini pengumuman Obor, ambil kan dulu uniform ku di jemuran dek " menguatkan ikatan tali sepatu

   " Mokem ki kak? "

   " Disuruh ke tenda informasi toh "

   " Ada itu dengar mi " berdiri ke depan gapura

" Muhammad Naldy, Viqi Zulfikar, Aprian Yumarsal, Ahmad Muhaemin, Ibrahim Adhary.........."

   " Bilang ja toh, pergima nah "

   " Cihuuy kak ibe ji "

   " Tahun depan kak Ibe mi kasi bunyi sirine " ujar Akil

   " Bah tahun depan kak Ibe mi kasi bunyi sirine kalau perkemahan " timpal Abdul
---------------------------
Uranium Golden Camp 2014
" 2 tahun kedepan kak ibe mi kasi bunyi sirine kalau perkemahan " kata Iqra

Uranium Solidarity Camp 2015
" Tahun depan kak ibe mi kasi bunyi sirine " kata Akil

Beda angkatan, beda orang, tapi kalimat yang mereka katakan, sama persis :')
-----------------------------

   " Kak ibe kasi jadi sangker ka tahun depan nah " ujar Fikri, Wapinsa Sangga 11 Putra

  " Bah doakan mka saja dek. Pergima dulu atraksi nah "

  " Kak ibe ji "

  " Bagi Pinsa yang namanya disebut, diharap merapat ke tenda informasi sekarang!!! 1..2...3...4...5...." itulah suara yang terdengar dari Toa yang dipegang oleh Kak Opik

   Dengan rasa sangat percaya diri saya berlari menuju ke Tenda Informasi. Sesampai di tenda informasi 19 Pinsa lain sepertinya memancarkan raut waja yang sama seperti saya. Yah..raut wajah bahagiah. Saat itu juga saya berfikir, kalau saja Naldy, Aprian, dan Saya akan menyusul 5 sangker putra lainnya.

SKIP
-------------------------------------
Upacara Api Unggun, atraksi dimulai

   " Pratiaan "
   " Siap "
   " Pratian "
   " Siap "
   " Lari majuuuu....jalan " Naldy dengan lantangnya
   "  Haluan kiri....jalan "
   *lari-melingkari-api-unggun*
   " Hentiii....gerak "

" DASA DHARMA. PRAMUKA ITU. SATU. TAKWA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA " Muhammad Naldy

" DUA. CINTA ALAM DAN KASIH SAYANG SESAMA MANUSIA " Purnama Puput

" TIGA. PATRIOT YANG SOPAN DAN KESATRIA " Viqi Zulfikar

" EMPAT. PATUH DAN SUKA BERMUSYAWARAH " Nur Indah Sari

" LIMA. RELA MENOLONG DAN TABAH " Ahmad Muhaemin

" ENAM. RAJIN TERAMPIL DAN GEMBIRA " Tasya Indar

" TUJUH. HEMAT CERMAT DAN BERSAHAJA " Saya. Ibrahim Adhary Madjid

" DELAPAN. DISIPLIN BERANI DAN SETIA " Tri Gustiany Agus

" SEMBILAN. BERTANGGUNG JAWAB DAN DAPAT DIPERCAYA " Aprian Yumarsal

" SEPULUH. SUCI DALAM FIKIRAN PERKATAAN DAN PERBUATAN " Elvirah Lestiana

  10 obor menyala dan bersamaan, disalamkan ke tumpukan ranting calon Api Unggun. Api Unggun membara *api*
-------------------------------------

   " Nassami Dewan mu ini Ibe "

   " Ibe ji "

   " Nassa mko Dewan cika "

Hampir semua teman-teman Indium49 berkata seperti itu.

   " Doakan mami ka. Semoga lancara ji setelah ini " jawabku

   " Nassa meko Dewan ini ibe " ujar Aryan dengan raut wajah sedihnya

   " Nanti pi diliatki cika. Belum pasti juga "

Tapi hati ini masih bertanya-tanya, terpilih ka sebagai pembawa obor karena memang akan jadi Dewan ka atau dipilih ka pembawa obor sebagai perhargaan terakhir ku dari Uranium Scout ? Itulah yang memenuhi kepalaku saat itu :')

Tes Dewan, Lapangan

  Aryan, Malik, Henri, dan saya tergabung dalam satu regu. 4 orang yang memiliki ambisi yang sama, 4 orang yang mempunyai keinginan yang sama. Kami berempat tidak bersaing, tapi kami saling bahu membahu dan saling merangkul satu sama lain untuk bersama-sama meraih keinginan yang sama. Dan Alhamdulillah, tes lapangan berjalan dengan lancar.

Tes Dewan, Wawancara

Kak Ambo

SKIP

   Saya dan Aprian berjalan dari kelas 1a sampai dengan kelas 2a sambil teriak " Mauka jadi Dewan ", itulah salah satu tes percaya diri dari Kak Ambo.

   " MAUKA JADI DEWAN " teriak Aprian

   " MAUKA JADI DEWAN "

   " MAUKA JADI DEWAN " teriaku

   " MAUKA JADI DEWAN "

Tes Dewan, selesai. Niat ? Susah dari awal, Usaha ? Sudah di maksimalkan. Tinggal berdoa

Pengumuman Calon Dewan Ambalan Uranium Masa Bakti 2015-2016

   Kalau tidak salah, hari itu hari selasa. Kalau tidak salah juga, hari itu saya tengah melaksanakan praktikum di Lab Kimia Terpadu. Terdengar suara gaduh dari koridor utama sekolah. Papan pengumumab di penuhi siswa(i) SMK SMAK MAKASSAR

   " Pengumuman Dewan kayaknya itu " gumamku dalam hati

   Gelisah mau lihat pengumuman. Tapi ada tugas yang tidak boleh ditinggalkan [ sementara menitarka disini, lamana poeng titik akhir na ]

  " We lihatkan dule namaku di pengumuman. Ada ji kah? Kalau ada kembaliko sini kasi tau ka. Kalau tidak ada jammko kembali ke Lab " mintaku ke Isna Yustika

   " Malas ka deh "

   " Tidak adami lagi ko bikin. Atau kau titar ini saya pergi lihat pengumuman ? "

   " Upa nu ibe. Tunggumi ku lihat kan ko "

   10 menit menunggu, perempuan yang ditunggu tak kunjung datang. Tandanya kalau dia tidak kembali ke Lab ? Jangam jangam? Ada namaku

   " Sabarko ibe " ujarnya
   " Ndada namamu " lanjutnya

SSSSSKKKKKKIIIIIIIIIPPPPPPPP

-----------------------------------
Via

" Kak eko "

" Oi kenapai? Adami kah? "

" Iye kak adami :'( "

" Kotau apa kesalahan mu ? "

" Iye kak kutau ji :( "
" Maafka kak :'( "
  
" Bisa bisamu sumplek "

" :') :( :'( "

" Dewan ko tolo sebenarnya, andaikan nda bikin ko masalah di perkemahan. Nda di permasalahkanmi SP mu. Na perjuangkan mko 48 juga "

" Iye kak. Sudah mka juga di kasi tau sama  dewan kak "
" Minta maafka kak. Saya memang salah "

" Bisa bisamu :') "

" :'( sudahmi kak. Bukan mi jalanku "

" Datang ko besok LPJ. Pilihko ketude mu "

" Deh nda bisama kak. Masalah perasaan ini nda kita rasana ji. Tapi saja waktu rapat disuruh pesan dan kesan, keluar air mata ku kak :'( "
" Kayak mauka kurasa berteriak ini :'( "

" Semangat ko sunna, berlapang dada lah "

" Susahna kak. Perjuangan ka kodong  :'( :'( "

" Siapa salah? Kau tonji toh. Mauko protes sama siapa? Sama dirimu ji ko bisa protes. Berlapang dada lah "

" Gagal ma kak. Minta maafka kak :'( :'( :'( "

" Kurang beruntungko tahun ini. Coba mko tahun depan lagi "

Bisalah dicoba tahun depan :')
-----------------------------------

[ H-2 Pelantikan Dewan. Brigitte memundurkan diri dari Dewan ]

-----------------------------------

28 Oktober 2015
Pelepasan Pengurus Persama Periode 2014-2015 & Pelantikan Persama Periode 2015-2016, serta Pelepasan Dewan Ambalan Uranium Masa Bakti 2014-2015 & Pelantikan Dewan Ambalan Uranium Masa Bakti 2015-2016

" Pelantikan Dewan Ambalan Uranium Masa Bakti 2015-2016 "

  Hari itu saya berbaris dengan seragam putih hijau. Tidak lagi dengan seragam coklat kebanggaan :')

  " Pratian " teriak Alfin, Ketua Dewan Putra
  " SIAP " 17lainnya
  " Pratiaan "
  " SIAP "
  " Langkah tegap majuuuuuuuu....jalan "
  " Haluan kanan.....jalaaan "

   Saya melihat ada bayang diri saya di belakang Henri :')
   Mereka berdelapan belas berdiri tepat depan saya. Mereka saling merangkul pundak satu sama lain. Dan mengucapakan TriSatya dihadapan Sang Merah Putih, Mabigus, Pembina Gugus Depan, Pembina Ambalan Guru, Bantara 50, Dan semua peserta Upacara, serta dihadapan Tuhan Yang Maha Esa.

" TRISATYA. DEMI KEHORMATANKU. AKU BERJAN, AKAN BERSUNGGUH-SUNGGUH. MENJALAN KEWAJIBANKU TERHADAP TUHAN, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, DAN MENGAMALKAN PANCASILA. MENOLONG SESAMA HIDUP DAN IKUT SERTA MEMBANGUN MASYARAKAT. MENEPATI DASADHARMA PRAMUKA "

Saya juga ikut mengucapkannya dalam hati. Hanya di dalam hati :')

" Pemasangan Tanda Jabatan Dewan Ambalan Uranium "

Disini puncaknya :')

-------------------------------
   Brigitte. Berdiri di barisan paling depan, menyaksikan teman-teman yang lain di lantik menjadi Dewan. Bertepuk tangan paling keras. Walaupun air matanya tidak terbendung lagi, dia tetap mampu mengeluarkan soraknya untuk 18orang yang beruntung itu. Proud of you, Gitte. Luar biasako memang. The true Uranium Ranger Scout

LIMA. RELA MENOLONG DAN TABAH
-----------------------------------

Mereka berdelapan belas pun meninggalkan lapangan upacara, dan berbaris di tepi kanan lapangan upacara.

Upacara Selesai~

   Setelah Upacara selesai, saya melihat ada salah satu Dewan Putri yang berjalan ke arah saya. Dialah , Nur Indah Sari, Danton Putri Bantara 49 yang sekarang telah menjadi Dewan 49. Dia datang dan menjabat tangan saya dengan senyuman semangatnya.

   " Be sabar nah " ujar Indah sambil menagis. Dia juga menepuk bahu saya

   " Sudah-sudah mko itu menagis " ungkapku

   Kemudian Puput melakukan hal yang sama kepada saya. " Sabarko ibe. Semangat, masih banyak yang lebih dari ini. Tetap jeko Dewan Putra kesepuluh bagi kita semua. Biarpun tidak pakai uniform ko. Tetap jko Dewan ta " ungkapnya

Bahkan Bu Linda datang ke saya, " Tetap semangat Ibe " ungkap Ibu Linda kemudian memeluk saya :')

   Semua Dewan Ambalan Uranium 49 datang kepada saya dan menjabat tangan saya. Mereka semua melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Indah.

   " Ketude ku " ujarku kepada Alfin yang saat itu berdiri  tepat di depanku

   " Bagiku, bagi kita semua. Dewan ko, sama seperti kita. Walaupun secara struktur tidak ada namamu, tapi kebenarannya adako berdiri berdampingan dengan kita semua "

*kemudianpelukan*

   Hampit semua Dewan berkata seperti itu. " Tetapko Dewanta ibe. Kau Dewan Putra kespuluhnya 49 "

   Lalu Dewan yang terakhir menjabat tangan saya adalah Aryan. Awalnya saya tertawa melihat Aryan, dikarenakan dia memasang raut wajah yang sedih. Tiba-tiba Arya menangis dengan kencang seperti anak kecil.

   " Sama-samaki berjuang Ibe, tapi deh " ujar Aryan dengan samar-samar karena dia menangis

   Dan akhirnya pecah :'( :'( :'( air mata ini mengalir dengan semaunya. Tidak terkendali. Huaaaaaa :'(

   " Bukan rejeki ku cika " ujarku sambil menghapus air mata

   Tanpa sadar semua teman-teman angkatan 49 terlarut juga, dan memaksa mereka mengeluarkan air matanya. Dewan , Persama, Sipil semua larut dalam kesedihan saya. Air mata ini tidak bisa berhenti, sekarang bukan karena Aryan, ataupun karena kegagalan saya. Tapi karena mereka yang memeluk saya dan ikut menangis. Terima kasih teman-teman :')

     [ BAKU PELUK SATU ANGKATAN]

Terima kasih Kakak Purna Dewan 46, Kakak Purna Dewan 47, dan Kakak Purna Dewan 48 untuk pengalaman, kebersamaan, pelajaran dan bimbingannya.

Terima kasih Kakak Purna Dewan 48 yang telah percaya kalau saya bisa seperti kalian. Terima kasih telah memperjuangkan saya, terima kasih banyak kak :')

Terima kasih teman-teman Bantara 49 untuk semua kisah klasiknya. Kita belum selesai disini. Kita masih harus membantu Dewan kita :)

Teman-teman Dewan, saatnya mengukir kisah. Semoga kita bisa sebaik atau mungkin bisa lebih baik dari Purna-Purna Dewan sebelumnya. Kapan dibutuhkan, sebutmi namaku. Ada ja itu :)

Terima kasih teman-teman angkatan 49 untuk peluk-peluknya kemarin :D HAGAHAHAHAHA

NEVER SKIP SCOUTING

                                 -99-