Comica Pang[GILA]n

  Setelah David di nobatkan menjadi Juara SUCI4 pada akhirnya nanti dia akan menjadi host di SUCI5. Sedangkan Abdur langsung melamar qaqa Marten dengan uang 25juta yang dia dapatkan di posisi kedua SUCI4 dan juga dengan seperangkat motor Mio dengan karbu Koso

Makassar, 17 Juli 2014

  Saya sedang menuruni anak tangga seraya menghitung jumlah ibu tangga-tangga tersebut. Sesampai di ruang Guru, salah satu guru muda yang notabene-nya alumni SMAK Makassar langsung merangkul saya dengan begitu akrab.
  " Bisa ji besok openmic diacar buka puasa bersamanya alumni? " ujarnya
  " Insha Allah kak, kalau selesai ji naskah ku "

SMAK Makassar, 18 Juli 2014

  Naskah belum ada, sampai disekolah mulai kocar-kacir cari inspirasi sampai-sampai melaksanakan Sholat Dhuha 12rakaat demi inspirasi, tapi inspirasi itu tak kunjung datang. Oke aku rapopo' , masih banyak cara untuk mendatangkan si inspirasi itu. Dimas mulai menghina saya, dia meyakinkan saya kalau saya itu gak ada pantasnya jadi comica tapi lebih pantas jadi penyanyi *sujud diantara 2 benua*

  Kalau disuruh memilih sebenarnya saya lebih memilih akustikan dengan menyanyikan lagu Ungu - Doa Untuk Ibu . Saya juga heran, dari sekian banyaknya siswa yang memiliki seni humor tinggi kenapa cuma saya dan Rivai yang di booking untuk openmic di acara ini, KENAPA HARUS SAYA KENAPA ? Tapi demi menjadi seniman yang profesional, saya harus mengambil job ini.

13.00 WITA, hanya salam pembuka yang telah tersirat di benakku. Sampai pada akhirnya Rivai memanggil saya untuk latihan di salah satu kelas yang ada di lantai 3, yang jauh dari pertongkrongan siswa. Sementara Rivai latihan, saya disibukkan dengan naskah ini. 15menit kemudian naskah saya utuh mulai dari salam pembuka sampai salam penutup.

  Singkat cerita, sebentar lagi kick-off untuk show. Mc memperlihatkan kami rundown acara, disitu tercoret rapi Standup Comedy 16.15-16.30 . Akan tetapi karena ada tamu yang tak diundang jadinya rundown acara dirombak Standup Comedy mengudara setelah kita Sholat Magrib atau pada saat semua peserta sedang menikmati nasi kotak mereka.

Koridor Utama SMAK Makassar, 18 Juli 2014 18.18 WITA

It's time to face the laughing. Penampilan pertama adalah penampilan boyband Remasih yang notabenenya anak didik saya.  
  Semua orang sedang memegang nasi kotaknya, backsound Standup Comedy Indonesia mulai terdengar. Mc memanggil nama Rivai, alhamdulillah saya masih diberi kesempatan untuk makan. 5menit joget dipanggung, dia tidak berhasil menarik perhatian audiance. cemen ~~~\m/

  Setelah Rivai ada penampilan akustik dulu, sesudah itu tibalah waktuku mengudara. Singkat cerita, backsound Standup Comedy kembali terputar. Saya merasa terkode untuk langsung lari keatas panggung, Mc memanggil " Penampilan selanjutnya, EKO !!! " penonton berteriak histeris aaaa....aaaa...aaa

*minumair*
Tanpa tunggu lama, saya naik ke panggung " Ehem..." *kibasponi*

" Selamat malam benzenaku "

Kriik..tidak lucu, tak satupun yang ketawa *telanludah*

" saya eko wardana saputra saya terlahir dengan nama andi muhammad putra, karena saat saya kecil saya sering sakit-sakitan jadi nama saya diganti menjadi eko wardana saputra.......dan saya seorang penulis " suara yang terdengar keluar dari speaker
 
  Saat saya bilang "saya seorang penulis" semua perhatian tertuju padaku dan audiance serentak bersorak " OOOOOHHHH " aku hina :((

  Saya menyampaikan, beberapa bit yang sebelumnya sudah saya tulis, dan tetap saja...gagal...kriiikk ada yang ketawa. Dari bawah panggung teman-teman coba memberi semangat, tapi yang butuh saat itu bukan semangat melainkan TAWA. Sebenarnya masih banyak hal lucu yang mau saya sampaikan saat itu, tapi karena audiance pasti akan tetap menganggapnya tidak lucu...yasudalah~

Akhirkata " Selamat malam benzenaku " sambil turun dari panggung *seluruh audiance dari koridor utama sampai depan lab gravimetri bertepuk tangan*

Rivai berkata, " susah toh? Sakitnya itu berbekas disini " sambil nunjuk dadanya yang bidang itu
" Jangan putus asa, ini baru awal. Persiapan juga cuman 1 hari, kontestan SUCI saja butuh 1 minggu. Jadi jangan berhenti berkarya " *sambil ngehapus air mata* ujarku dengan bijak

Selamat Malam Benzenaku

That Time 3


    

Tiba dibulan September, itu artinya sudah hampir genap sebulan Inas meninggalkan Indonesia. Setiap tanggal 07 September, Brasil memperingati hari kemerdekaan mereka setelah lepas dalam pemerintahan Monarki dan kemudian berganti menjadi Republik. Dan tiap tahun setiap sekolah ikut berpartisipasi dalam parade nasional ini, dari pendidikan Playgroup sampai yang Kuliah turun jalan selama parade sesuai dengan sekolahnya masing-masing .

Dan Rotary D4650 mengadakan Inbound Orientation di Corupa, membutuhkan waktu 3 jam dari tempat Inas, Rio Do Sul. Dia bertemu dengan sesama anak Exchange lain dari berbagai Negara. Rasa senang menyapanya, karena merasa ada teman senasib yang juga jauh dari orang tua dan teman-teman. Mereka bertukar cerita dan pengalaman yang terjadi saat exchange,dan saling mengenal satu sama lain. Dan asiknya karena kebetulan Inas di District 4650 di Selatan Brazil itu ada 2 orang dari Indonesia yaitu dia dengan temannya yang namanya Oka jadi bisa curhat dan bertukar cerita dengan menggunakan bahasa Indonesia dan lucunya karena orang-orang yang dengarin mereka ngomong itu pada melongo heran karena mereka ngomongnya pakai bahasa Indonesia . I think it was so funny :D
        Orientasi berlangsung dengan sangat seru dan menyenangkan, ada beberapa hiburan dan games. Lumayahlah, bias buat rasa rindunya sedikit berkurang.

Dibulan kedua menjelang bulan ketiga, dia sempat dilanda desperate karna merasa udah agak lama disini tapi bahasa portugis dia itu masih dibawah standar, tapi Alhamdulillah seiring dengan waktu yang berjalan dan berusaha berinteraksi sama orang lain, sekarang  Inas sudah mulai ngerti, dan terkadang sudah mulai bisa ngerespon kalo ada yang ngajakin ngomong pake bahasa Portugues. Bahkan terkadang jika dia sedang berinteraksi dengan aku juga pakai bahasa Portugis
                Disina dia ikut Interact yaitu Rotarian mulai yang berumur 12 – 18 tahun berhubung dia  masih 17 tahun . Waktu itu ada acara cari dana untuk bakti social di Brazil, lalu Rotary disana turut berpartisipasi akan itu, jadi mereka yang bisa dibilang sebagai Rotarian muda ikut membantu, dan programnya yaitu menjual “Crep dan Ice Cream” dan dijual seharga R$ 3,00 – Rp 15.000,-
  Dan waktu bulan Oktober, Brazil punya acara tahunan namanya Oktober Festival berhubung Okfest yang dekat dari state dia di Rio Do Sul cuman di Blumenau yang butuh waktu sekitaran 2 jam untuk kesananya. Jadi, Oktfest itu party besar-besaranan yang kental banget dengan culture Germannya. Disitu berbagai macam musik serta lagu Brazil dan German dilantunkan, dimana banyak orang yang ngedance, ngebeer, dan ngecostume layaknya orang Germany.

Ketika lebaran Idul Adha, awalnya kelimpungan  cari tahu soal tata cara soal Ied sendiri, nelfonin keluarga yang di Indonesia buat diajarin, awalnya tidak ada yang angkat telfon dari dia, *gaknelfonakusih* tapi untungnya ketika dia nelfon ke sepupunya, sepupunya mengangkat dan akhirnya mengajarkan bagaimana cara melakukan sholat Ied sendiri. Ketika selesai sholat itu, kesedihan kembali menemani Inas, mengingat lebaran kali ini dia berada jauh dari keluarga,”  tapi tak apalah ini juga demi membuat orang tua saya bangga kalau saya berhasil membawa nama baik Indonesia di negara lain “ gumamnya dalam hati

Sewaktu weekend dia diajak pergi bareng sama keluarga teman sekelasnya, namanya Larissa bisa dibilang Larissa adalah sahabat Inas dikelas.  Dia ajak mancing ikan karena kebetulan tempat yang mereka datangi disitu menyediakan alat pancing untuk disewakan sekalian dengan umpannya. 

Berhubung state Inas itu di Rio Do Sul, bukan di Rio De Janeiro yang terkenal dengan icon utamanya yaitu patung Jesus raksasa . Tapi ternyata di Brusque kota yang dekat dari Blumenau punya patung duplicatenya dan juga ada duplicate dari patung Liberty seperti yang di New York, ternyata ada juga disini, patung ini berada di depan sebuah department store “HAVAN”, saat itu dia cuman bisa mangap sambil bilang “WOW! IT’S COOL!!” Ke Brasil, seperti jalan-jalan ke NYC juga

Tanpa terasa weekend kembali pergi meninggalkannya. Dan menyuruh dia untuk kembali focus ke pelajarannya. Jadi waktu tepat jam pelajaran ketiga nih, Inas dikegetkan dengan satu hal, dia panggil oleh wakasek Unidavi, dagdigdug tuh jantung sekaligus bertanya-tanya kepada  diri sendiri “ emang saya ngelakuin kesalahan apa sampe dipanggil sama si ibu wakasek ini “. Dan ternyata si ibu wakasek minta tolong buat ngisi acara sekolah pake baju tradisional yang dibawa dari Indonesia sambil catwalk, dengan spontan dia hanya mengangguk artinya deal, luamyan untuk cari pengalaman baru walaupun pasti nervous karena sama sekali belum pernah catwalk.

Waktu hari H, semua orang udah nunggu depan panggung dan tiba saatnya giliran dia yang keluar dan lagu tradisional Makassar sudah dilantunkan*proudlypresent*.  Dia gak muncul-muncul karena mahkota dari baju tradisional itu sulit banget buat dipakenya.  Akhirnya setelah dapat bantuan dari guru dibelakang panggung semuanya beres dan keluar menuju panggung. Inas mulai memainkan perannya “ Jalan…jalan…senyum grogi…jalan lagi… awalnya dikirain udah beres tapi entah kenapa  model yang lain pada ngeliatin, karna merasa terkode akhirnya dia jalan lebih maju kedepan lagi, dan akhirnya balik “. Ketika acara selesai wakaseki datang menghampiri Inas dan berkata “Muito linda, tudo mundo gosta, obrigada” (artinya: Sangat indah, semua orang suka, terima kasih). HURRAAAA!! Hahaha. Rasanya pengen teriak “ Ewako Makassar “ tapi takut jadi pusat perhatian lagi.

Sewaktu weekend  tanggal 15-17 November 2013 sdia diajak ke Florianopolis, state yang ditempuh dalam waktu 5 jam dari Rio Do Sul. Disitu dia diajakin nonton sama sepupunya, diajak sama nenek untuk melihat pernikahan yang terdapat 9 pasangan sekaligus, dan juga pergi ke gunung pasir putih yang namanya “Dunas da Lagoa”. Disana kita bisa melihat seperti hamparan gurun serta gunung pasir putih, kala angin bertiup kencang, siap-siap saja untuk membelakangi angin, karena banyak pasir yang berterbangan ~
   
  



Diam Diam Suka

  Judul diatas tidak ada sangkutpautnya dengan sinetron yang tayang setiap hari di SCTV, yang tayang setelah sinetron Abg Jadi Manten dan sebelum sinetron Gangteng-Ganteng Kudisan Serigala. Gue berani sumpah tulisan gue yang ini gak ada hubungannya dengan sinetron yang identik dengan kata pinky swear kitty swear banana chery strobery swear atau mungkin McKenzie Huha... McKenzie Huha atau OMG Hellow.
   Saat itu aku sedang duduk santai didepan ruang sekretariat paskibra. Kebentulan ruangan itu dekat dengan gerbang keluar-masuk masuk-keluar sekolah, jadi kita bisa melihat siapa saja yang masuk dan keluar sekolah saat kita berada disitu. Tepat pukul 16.00 sekelompok adik-adik kelas berjalan melewati ruangan itu dengan kepala yang menunduk kebawah, kecuali dia. Dia melihat kearahku.
   Aku yang sedang menulis, langsung mengalihkan pandanganku dari buku yang berada didepanku ke arahnya. Tapi dimenarik kembali pandangannya. Mataku terus mengamatinya sampai sosoknya menghilang saat dia mulai berjalan ke parkiran. Ya sudalah~
  Keesokan harinya kami mengumpulkan siswa-siswi kelas 1 yang ingin ikut bergabung di ekskul paskibra. Semua siswa kelas 1 yang tertarik dengan paskib akhirnya berkumpul. Lumayan banyak tapi kami hanya butuh 30 orang. 2hari kemudian akan ada tes wawancara dan gerak jalan.
   Tiba saat tes wawancara, didalam ruangan ada 10 anggota paskibra yang akan mewawancarai calon anggota. Dia pun masuk keruangan, pandanganku langsung tertuju padanya. Dia kemudian berjalan kearahku, kurang lebih 4 langkah lagi dia akan meraih kursi yang ada didepanku. Sayangnya diberbelok ke arah temanku yang kebetulan duduk bersebelahan denganku. Kenapa dia tidak duduk di depanku? Takut ? Padahal gue bukan vampir, gue itu serigala yang selalu melindungi darah suci. Ya sudalah~
   Entah kenapa setelah serangkaian tes selesai, aku masih teringat raut wajahnya. Suka? Diam diam suka ? OMG Hellow gue suka dengan junior gue ? Maybe. Bahkan ketika teman-teman sibuk mengakumulasi nilai tes, aku juga sibuk mencari formulir anak itu. Saat itu aku tahu kalau ternyata namanya Yolan-da Nultazam.
  Malamnya, tiba-tiba ada yang promote pin bbm Nultazam. Kumantapkan jemariku untuk meng-invite. Beberapa menit kemudian namanya muncul di Recent Update " Nultazam♚ sekarang menjadi kontak "
  Tiba hari yang paling mengemparkan untuk para calon anggota. 30 nama yang terbaik akan tertera di papan pengumuman, kebetulan aku yang akan menempelkan kertas itu. Jadi terlebih dahulu aku mencari namanya, 10 nama sudah lewat dan ternyata namanya ada diurutan 17. Lumayan, dulu gue ada di urutan 31. Fix gue lulus cadangan, tapi beruntung ada salah satu teman yang tidak mendaftar ulang. Jadi gue mengisi tempat yang kosong itu. Siswa yang dinyatakan lulus diminta untuk berkumpul dan kemudian melakukan pendaftaran ulang.
  30 peserta yang telah dinyatakan lulus telah berkumpul. Setelah dihitung-hitung ternyata yang ada didalam ruangan hanya 29. 1 orang tidak hadir, dan ternyata Nultazam tidak ada.
  " Nultazam mana? " tanyaku kepada semua calon anggota
Salah satu temannya pun angkat bicara, " Tadinya dia ada kak, tapi dijemput pulang karena mamanya masuk rumah sakit "
Aturannya siapapun yang tidak mendaftar ulang, akan digantikan dengan teman yang lainnya.
  Tanpa sadar aku mengetik " Woy dimanalu ? Hey kamu " dan mengrimnya kesalah satu kontak bbm yang tidaklain dan tidakbukan adalah dia. Tapi sayangnya Undlv, satu jam sudah kami memberi pengarahan. Aku yang berdiri di depan pintu, seraya menunggu handphone ini bergetar Waiting for the phone to ring. Tapi tak kunkunjung bereaksi. Tiba-tiba terdengar seseorang yang memanggilku dari belakang, " Kak " ujarnya
  " Iya adapa? " ujarku sambil berbalik badan ternyata dia orang yang dari tadi kucari
  " Masih bisa masuk kak? " Dia memandangku dengan mata yang penuh harapan
  " Ohiya dek. Silahkan "
  " Makasih kak " dia tersenyum seolah-olah tidak tau harus berbuat apa lagi. Saat itu aku yakin kalau aku benar-benar menyukainya.
Awalku melihat kuyakin ini bukanlah yang biasa mengagumkan melemahkan aku melihat tatap matanya. Garis tangan waktu berhenti apabila aku memandangnya mengagumkan melemahkan aku melihat tatap matanya