Mungkin Nanti [III]

2 bulan kemudian

    Besok adalah hari yang sangat istimewah bagi Rahmi. Karena besok adalah hari dimana dia akan merayakan hari ulang tahunnya yang ke-18. Sepulang sekolah, Fauzan, Fadil, Dilla dan Izmy. Mereka berkumpul dirumah Dilla untuk membicarakan suatu hal, apalagi kalau bukan ulangtahun Rahmi.
   " Jadi bagaimana nih dengan adik gue zan ? " cetus Fadil
   " Apa lo akan terus menutup perasaan itu ? " timpal Dilla. Dilla adalah sahabat terdekat Rahmi
   " Apaan . Masa sih dia belum bisa baca perasaan gue ? " 
   " Ini itu perasaan men. Bukan puisi-puisi lo, yang bisa dibaca dengan mudah " celetuk Dilla

And I know I'll never let you go.

I could watch the world pass by,
Just as long as it's you and I, you
and I.

Nada dering handphone Fadil yang menandakan pnggilan masuk.
    Incomming Call
           Rahmi

   " Rahmi nelfon nih, kalian diam ya " ungkap Fadil kemudian menerima telfonnya.
Fadil : Ada apa ?
Rahmi : Lo dimana ?
Fadil : Sudah nyampe rumah
Rahmi : Nah gue pulang bareng siapa ? Dilla juga sudah pulang sepertinya
Fadil : Fauzan masih ada diruangan kepsek. Lo tunggu dia aja, lo pulang bareng dia
Rahmi : Tapii....

   Rahmi belum selesai bicara, Fadil sudah mematikan telfonnya.
   " Zan mending sekarang elo kesekolah. Rahmi nungguin lo, lo anterin dia pulang kesiniya "
   " Tapi rencana untuk besok ? " resah Fauzan
   " Biar kami bertiga yang mencari boneka My Melody nya. Elo siapin cupcake-nya saja. Udah buruan sana " desak Fadil
   " Wish you luck bro " timpal Izmy

    Fauzan kemudian meninggalkan rumah Dilla dan mengendarai motornya menuju kesekolah. Sesampai kesekolah, Fauzan menanyakan Rahmi kesetiap siswa yang dia temui
   " Lo liat Rahmi gak ? "
   " Gak tuh "
   " Liat Rahmi gak ? "
   " Tadi sih gue lihat dia dikoridor dekat lapangan basket "
   " Oke makasih ya " Fauzan kemudian tergopoh-gopoh berlari menuju kelapangan basket.
Sesampainya dilapangan basket dia melihat Rahmi yang sedang duduk sendiri dikoridor sambil menyanyikan lagu Paramore yang berjudul The Only Exception.
Fauzan mendekati Rahmi dan berkata " Rahmi "
   " Eh ocan, sudah selesai urusannya dengan kepsek ? " tanya Rahmi
Fauzan bingung dengan pertanyaan Rahmi, " Kepsek ? Ada apa dengan kepsek " gumam dalam hatinya
   " Kok diam zan ? "
   " Eh iya sudah selesai kok. Pulang yuk " ucap Fauzan sambil mengacak-acak rambutnya
   " Ohehe yasudah " Rahmi tersenyum melihat tingkah Fauzan

Mereka pun pulang bersama. Ditengah jalan mereka hanya diam, tidak ada yang berani memulai  pembicaraan.
   " Fauzan terima kasih ya " Rahmu memulai
   " Untuk apa ? "
   " Untuk semua-muanya deh " Rahmi tertawa kecil
   " Makasih juga ya. Oiya ada yang ingin kukatakan padamu ? " nada suara Fauzan menjadi sedikir serius
   " Ada apa zan ? "
Fauzan terdiam, Rahmi pun kembali bertanya " Mau mengatakan apa zan ? "

Fauzan menghentikan laju motornya dan berkata sambil memandang Rahmi " Sebenarnya....

*bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar