Mungkin Nanti 5

   " Would you be my girlfriend ? " ungkap Fauzan
   " Gue mesti bilang apa zan "
   " Ikuti kata hati lo "
Aliran listrik tiba-tiba padam, lampu jalan padam. Hanya cahaya bulan yang menerangi malam itu.  Fauzan mulai lega karena telah mengungkapkan perasaannya. Tapi Rahmi masih saja membuat Fauzan gelisah tidak karuan.

Bibir Rahmi mulai mengukir sebuah kalimat, " Beri gue waktu zan " ujar Rahmi kemudian meninggalkan Fauzan sendiri di depan rumah.

  Ketiga sahabat Fauzan keluar dari tempat persembunyiannya, dan langsung menghampiri Fauzan.
   " Kalian tunggu disini ya, biar gue yang bicara dengan Rahmi " cetus Dilla
   " Semuanya akan baik-baik saja zan " timpal Izmy

Dilla menyusul Rahmi yang masuk kedalam rumah, terlihat Rahmi yang sedang duduk sambil memeluk boneka pemberian Fauzan.
   " Maksud lo apa, mi ? "
   " Dil gue belum bisa. Gue takut kalau nantinya gue cuman bisa nyakitin hati Fauzan " tukas Rahmi
   " Bagaimana bisa lo berkesimpulan seperti itu ? Elo bahkan belum mencobanya. Gue ingin bertanya sama lo. Lo suka juga kan dengan Fauzan, lo punya perasaan yang sama dengan dia kan ? "
   " Tidak " pendek Rahmi
   " Elo bohong. Coba tatap mata gue sambil bilang kalau lo itu gak suka sama Fauzan "
   " Gue juga suka sama dia, gue punya prasaan yang sama dengan dia "
   " Yasudah sekarang lo kelur rumah dan bilang ke dia kalau lo suka sama dia "

  Rahmi dan Dilla menghampiri Fauzan, Fadil, dan Izmy yang masih menunggu diluar rumah. Rahmi mendekati Fauzan, sedangkan Fadil, Dilla, dan Izmy menjauh dari mereka.
Didalam kegelapan malam, dan dibawa sinar bulan takdir mulai memainkan perannya.
   " Would you be my boyfriend ? "
   " If you want, why not " tukas Fauzan
   " Gue serius zan "
   " Gue juga serius keles " Fauzan tersenyum lepas

*selesai*
Terima kasih untuk kalian yang telah membaca Mungkin Nanti dari part 1 sampai 5 ini. Kalian luar biasa :)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar