Gunung Bawakaraeng. Makassar, Sulawesi Selatan

   Kami bertujuh tergabung dalam organisasi sekolah yakni Siswa Pencinta Alam. Saat itu kamu hendak mendaki gunung Bawakaraeng yang terletak di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Saya yang bertindak sebagai leader didampingi oleh 3 teman laki-laki yang luar biasa dan 3 teman perempuan yang sangat baik seperti bidadari.

   Kami berkumpul disekolah dan berangkat bersama ke desa Lembanna, desa dimana kaki gunung bawakaraeng berpijak. Kami memeriksa perbekalan dan perlengkapan kami kemudian berdoa agar tetap diberi perlindungan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Perjalanan ke pos 1 kami mulai, medan yang
kami lewati berupa perkebunan
warga, selanjutnya bertemu dengan hutan pinus . Kami terus melangkah dengan pasti menuju ke pos 2. Ketika hendak lanjut ke pos 3. Angga meminta untuk istirahat sebentar.
  " Kenapa ga ? Capek ? " tanyaku
  " Lumayan men " ujar Angga dengan pernafasan yang tidak normal
Ini pertama kali bagi mereka berlima, berbeda dengan saya dan Hardi.
   " Bagaimana istirahatnya sudah cukup ? Ayo jalan lagi. Kita harus tiba di pos 4 sebelum gelap " cetusku
   " Putra kamu minum dulu " ungkap Tiara. Salah satu wanita yang sangat ku kagumi

   Kami melanjutkan perjalanan ke pos 3. Perjalanan ke pos 3 cukup rumit karena banyak semak-semak yang merambat menutup jalur. Tapi dengan tekad dan kesungguh-sungguhan kami, kami mampu bertemu dengan pohon besar. Batangnya besar bercabang dan daunnya habis tak tersisa. Pohon ini yang menjadi penanda pos 3.
  " Pohonya keren juga. Fotoin aku dong za " pinta Lukman sambil berjelantungan di dahan pohon itu

Tapi Zairah satu-satunya teman kami yang hoby fotograph menolak permintaan Lukman, " Jangan foto disitu Lukman "
Lukman kemudian bersandar dipohon itu dan bergantung disalah satu batangnya.

Zairah spontan menutup matanya dan Hardi langsung menarik Lukman dari pohon itu.
  " Kamu apa-apaan sih Hardi "
Zairah kelihatan ketakutan, " Kita lanjut jalan saja yuk "

Kami melanjutkan perjalanan ke pos 4 sebelum hari mulai gelap.
" Aku bingung deh dengan kalian apa yang aneh coba dengan pohon it...." ujar Lukman sambil menoleh kebelakang untuk melihat pohon itu kembali. Tetapi di sontak terdiam .

   Tak lama kemudian kami sampai di pos 4 . Langit juga mulai gelap disertai dengan turunnya hujan gerimis.
  " Hardi Angga kalian coba cari batang atau ranting pohon yang bisa dijadikan api unggun. Ingat jangan bertindak semena-mena " ujarku
Sementara Hardi dan Angga mencari batang pohon, aku dan Lukman mulai membangun tenda. Tak lama kemudian dua tenda pun berdiri, api unggun juga telah siap.
  " Malam ini kita makan makanan ringan saja ya. Besok pagi baru kita makan mie instan dan teman temannya " ungkap Farah

Lukman mulai mengangkat pembicaraan soal pohon besar itu.
  " Za tadi kenapa kamu di mau foto aku dipohon itu "
  " Aku melihat penampakan wanita yang bergelantungan di pohon itu tadi "
  " Aku juga lihat tadi ketika kita mulai menjauh dari pohon itu. Lehernya hampir putus "

Angin dingin mulai bertiupan, suasana malam itu mulai berubah.
  " Kalian kok ngomongin hal seperti ini ? " celetuk Tiara
  " Jadi kalian sudah lihat Noni ? " cetus Hardi
  " Noni itu siapa ? " ujar Angga dan Lukman secara bersamaan
  " Menurut cerita yang beredar pada 1980-an, seorang pendaki
wanita bernama Noni bunuh diri
di pos 3 . Dia
menggantung dirinya di sebuah
pohon. Di duga penyebabnya
karena patah hati tapi ada juga yang mengatakan dia bunuh diri karena tertinggal dari rombongannya "
  " Merinding nih men " ujar Angga
  " Kita tidur saja yuk. Besok pagi kita mulai lagi "

Kami semua pun masuk kedalam tenda. 10 menit setelah itu Lukman keluar dari tenda, dia kembali menyalakan api ungun untuk menghangatkan badannya. Tiba-tiba Angga duduk disampingnya spontan Lukman kaget.
  " Hooooah....Sialan kamu angga. Aku kira hantu pohon itu hahaha "
Angga hanya diam
  " Angga aku kebelet nih, temenin aku buang air kecil dong "
Angga mengangguk pertanda setuju

   Mereka kemudian menjauh dari camp. Angga menuju kesebuah pohon sepertinya dia juga ingin buang air. Muncul keisengan dalam fikiran Lukman, setelah dia selesai buang air dia malah berlari kembali ke camp, meninggalkan Angga sendiri.

Setelah Lukman sampai di camp. Ternyata disana ke 3 sahabatnya itu sedang ngopi, Angga juga bersama mereka.
  " Loh? Kamu kok ada disini Ga " Lukman heran
  " Emang dari tadi gue disini " ujar Angga
  " Iya Luk, dari tadi kami bertiga disini kok "
  " Terus kalau daritadi kalian disini, yang nemenin aku buang air siapa dong ? " raut wajah Lukman mulai tidak karuan

*bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar